Aktivitas di air diminati banyak orang baik
untuk rekreasi maupun olahraga. Namun, pernahkah Anda berpikir bahwa air ini
dapat digunakan sebagai media terapi kesehatan. Misalnya, untuk mengatasi stres
dan terapi anak autis.
Aliran energi yang terdapat di dalam air dapat
mengendurkan pembuluh-pembuluh darah yang tersumbat, apalagi jika air yang
digunakan adalah air yang mengandung sulfur, seperti di pemandian-pemandian air
panas.
Pada pembahasan kali ini ini, Anda
akan mempraktikkan berbagai gaya renang lanjutan seperti renang gaya dada,
renang gaya bebas, renang gaya punggung. Anda juga akan mempraktikkannya dengan
nilai disiplin, kerja keras, dan keberanian.
A. Renang Gaya Dada
Pada renang gaya dada (breaststroke) terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan,
terutama kemampuan mengatur koordinasi tubuh saat di permukaan air. Pengaturan
posisi dan koordinasi tubuh dalam gaya dada saat berada di permukaan air adalah
sebagai berikut:
1. Koordinasi Gerakan Tungkai
Gerakan tungkai dalam gaya dada adalah
sebagai berikut:
a.
Saat tubuh sejajar dengan permukaan air,
kedua tungkai cukup lebar.
b.
Tariklah kedua tungkai bagian bawah ke atas
secara maksimal. Pada akhir tarikan, arahkan telapak kaki
a.
dengan memutar pergelangan kaki sehingga
telapak kaki lmengarah pada sikap mendorong.
b.
Doronglah air dengan kedua tungkai secara
serentak, sehingga tungkai membentuk setengah lingkaran dengan diakhiri oleh
suatu lecutan pergelangan kaki. Kedua kaki berada dalam satu garis yang lurus
di belakang tubuh.
2. Koordinasi Gerakan Lengan
Cara melakukan koordinasi gerakan lengan
adalah kedua lengan lurus ke depan, kemudian membuka ke samping, dengan kedua
lengan lebih lebar dari bahu. Akhir dari sikap membuka, mengambil sikap untuk
melakukan tarikan (pull) dengan siku tinggi dan tetap di bawah permukaan air.
Saat kedua lengan saling bertemu, lanjutkan dengan mengapit kedua siku pada
satu bidang datar.
3. Latihan Koordinasi Renang Gaya Dada
Sebagai latihan untuk dapat meningkatkan
kemampuan koordinasi renang gaya dada, sebaiknya lakukan beberapa bentuk latihan
sebagai berikut:
a.
Latihan koordinasi gerakan renang secara
perlahan pada jarak 20–30 meter secara berulang. Latihan ini bertujuan untuk
melatih keluwesan dan keharmonisan gerakan.
b.
Latihan dengan meningkatkan kecepatan dan
jarak yang
a.
diperpanjang misalnya pada jarak 50–70 meter.
b.
Latihan renang dengan sistem interval,
misalnya dengan cara 6 × 25 meter dengan interval 1 menit.
c.
Latihan renang dengan dimulai dari balok
start secara berulang-ulang sampai terlihat kemajuan yang berarti baik secara
teknik maupun waktu tempuhnya menjadi lebih baik.
B. Renang Gaya Bebas
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan
untuk melakukan renang gaya bebas, terutama kemampuan koordinasi tubuh saat di
permukaan air. Pengaturan posisi dan koordinasi tubuh dalam renang gaya bebas,
adalah sebagai berikut.
1. Koordinasi Gerakan Tungkai
Gerakan tungkai dalam gaya bebas adalah
sebagai berikut:
a.
Gerakan tungkai dilakukan dengan naik turun
pada bagian yang vertikal, bergantian antara tungkai kanan dan kiri. Gerakan
dimulai dari pangkal paha, dan pada gerakan menendang tekuk pada lutut,
kemudian luruskan pada akhir tendangan.
b.
Gerakan ke atas dilakukan dengan gerakan
lurus, amplitudo gerakan yaitu jarak antara suatu tungkai maksimal, sedangkan
ritme atau kecepatan gerakan, bergantung pada setiap perenang.
c.
Gerakan tendangan dilakukan dengan keras.
2. Koordinasi Gerakan Lengan dan Pernapasan
Gerakan lengan pada gaya bebas terdiri atas
dua gerakan, yaitu sebagai berikut:
a.
Gerakan recovery,
gerakan lengan selama di luar air yaitu memindahkan telapak tangan saat keluar
dari air untuk dibawa ke depan kepala dan masuk ke dalam air.
b.
Gerakan mendayung yang terdiri atas gerakan
dorong. Gerakan ini dimulai dari ujung jari tengah menyentuh air sampai dengan
selesai melakukan ayunan keluar dari air.
Pernapasan pada gaya bebas sangat memengaruhi
posisi badan untuk streamline. Putaran untuk pernapasan haruslah dilakukan
dengan aksis (sumbu putaran) garis sepanjang badan, sehingga kepala tidak akan
naik terlalu tinggi.
Harus ada irama tertentu antara lengan,
tendangan kaki dan olengan badan. Bagaimana cara perenang mengembalikan napas
ke arah kanan. Saat berenang, permukaan air berada di antara garis rambut dan
kening dengan posisi yang enak untuk kepala. Tengokkan kepala ke arah lengan
untuk mengambil napas.
Pada saat lengan kanan berada di air, mulut
berada di luar permukaan air, mengambil napas melalui mulut dengan dibuka
lebar-lebar pada ketinggian permukaan yang ditimbulkan oleh kepala karena
melaju ke depan. Pada saat recovery
lengan kanan, kepala menoleh ke arah bawah, dan mata melihat arah air,
pengeluaran napas kembali, udara harus dibuang keluar sebelum mulai mengambil
napas kembali.
C. Renang Gaya Punggung
Gaya punggung mulai dikenal sejak sekitar
1912. Posisi tubuh pada renang gaya punggung sangat menguntungkan, karena muka
menghadap ke atas sehingga memudahkan untuk mengambil napas. Berikut beberapa
koordinasi gerak renang gaya punggung.
1. Koordinasi Gerakan Tungkai
Gerakan tungkai gaya punggung sama dengan
gerakan tungkai gaya bebas, namun berbeda posisi tubuh. Perenang dapat
melakukan latihan gerakan tungkai dengan telentang, kedua lengan di atas kepala
sejajar dengan telinga. Adapun teknik gerakan tungkai pada gaya punggung adalah
sebagai berikut:
a.
Tungkai digerakkan dari bawah ke atas.
b.
Saat tungkai digerakkan, lutut tidak keluar
dari permukaan air.
c.
Saat melakukan tendangan, lutut diluruskan.
d.
Pada akhir tendangan, seluruh permukaan
tungkai berada pada satu garis lurus dengan pinggul, perut, dan dada.
e.
Gerakan tungkai dilakukan seperti gerakan
mencambuk.
2. Koordinasi Gerakan Lengan
Teknik gerakan lengan pada gaya punggung
adalah sebagai berikut:
a.
Gerakan tangan dimulai dari garis tengah
badan yang diperkirakan berada di atas kepala.
b.
Cara tarikan di bawah permukaan air, yaitu
setelah kelingking masuk ke permukaan air, telapak tanganmenghadap keluar.
Ketika telapak tangan melakukan gerakan menarik, siku membentuk sudut hampir
sejajar dengan tubuh. Lakukan gerakan dorongan tangan yang berakhir di samping
paha.
D. Teknik Start dan Pembalikan
Pada dasarnya, untuk melakukan perlombaan
renang gaya dada, Anda terlebih dahulu harus telah menguasai teknik start
dengan baik. Hal ini karena start gaya dada dilakukan di atas tempat start yang
telah tersedia pada kolam renang. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengetahui
dan memahami cara melakukan start tersebut dengan baik. Teknik melakukannya sebagai
berikut:
1. Start di Atas Balok Start
a.
Pada aba-aba “bersedia”, perenang sudah
berdiri di atas balok start.
b.
Setelah aba-aba “siap”, lakukan tarik napas
yang dalam kemudian melangkah ke tepi kolam. Posisi ujung jari tungkai menjepit
sisi kolam, jarak kedua tungkai kira-kira satu jengkal.
c.
Bungkukkan dada dan lutut sedikit ditekuk,
kemudian kedua tangan menjepit sisi kolam dan pandangan di arahkan ke jari-jari
kaki. Ketika ada aba-aba tiupan peluit atau bunyi pistol, kedua tungkai menolak
kuat dan secepat mungkin dari dinding balok start serta kedua tangan berada di
sebelah kanan dan kiri tungkai dan badan dicondongkan ke permukaan air.
d.
Bersamaan saat tungkai menolak, kedua tangan
diayunkan ke depan dan lurus ke samping telinga. Kedua tangan diayunkan ke
depan dan lurus ke samping telinga dan kedua tungkai diluruskan ke belakang
serta pandangan ke depan.
e.
Upayakan kepala agak menunduk sedikit dengan
kedua tangan tetap lurus untuk persiapan meluncur di permukaan air.
f.
Kedua ujung jari masuk ke permukaan air
diikuti oleh kepala, badan, tungkai dan terakhir ujung jari kaki.
g.
Setelah posisi tubuh di permukaan air,
lanjutkan dengan melakukan gerakan tungkai renang gaya dada kemudian melakukan
gerakan lengan, selanjutnya melakukan koordinasi renang gaya dada.
2. Pembalikan
Teknik pembalikan badan saat melakukan
perlombaan renang merupakan hal yang harus dikuasai sebab pembalikan yang baik
akan menambah keberhasilan dalam renang. Pada dasarnya, teknik pembalikan dapat
dikelompokkan menjadi dua cara, yaitu pembalikan biasa atau hanya membalikkan
tubuh serta kedua tungkai langsung melakukan tolakan ke dinding kolam dan
pembalikan dengan salto atau memutar tubuh di dalam air.
3. Peraturan Renang
Di dalam perlombaan renang terdapat para
pengatur yang mempunyai tugas tertentu. Seorang starter bertugas memulai
pertandingan. Dua orang juri mengamati gaya dan kedatangan (finish) perenang.