Permainan
bola basket pertama kali bertujuan untuk menghilangkan kelesuan berolahraga
pada musim dingin. Dr. L.H. Gulick, sekretaris dari bagian pendidikan jasmani
YMCA (Young Men’s Christian Association)
Amerika Serikat dan ketua Pendidikan Jasmani YMCA Internasional, yang sekarang disebut
Springfield College, di Massachusetts menghendaki diciptakannya suatu permainan
yang dapat dimainkan pada waktu-waktu musim dingin, menyenangkan, mudah
dipelajari, mudah dimainkan dan menghindari permainan kasar.
James
Naismith dapat memenuhi kehendak dari L.H. Gulick itu, dan permainan itu
disebut “basket ball” dan dalam bahasa Indonesia kemudian dikenal sebagai
permainan bola basket. Permainan bola basket pertama kali dimainkan pada tahun
1891, dan ternyata mendapat sambutan yang sangat baik, terutama oleh kaum muda,
sehingga dapat berkembang dengan cepat di seluruh dunia.
Bola
basket masuk di Indonesia setelah perang dunia ke-II, dibawa oleh perantau-perantau
Cina dan berkembang dengan cepat sehingga pada PON ke I tahun 1948 di
Surakarta, bola basket telah dicantumkan dalam acara resmi. Persatuan
Basket-Ball seluruh Indonesia (PERBASI) berdiri pada tanggal 23 Oktober 1951,
kemudian diubah menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia dengan
singkatan tetap PERBASI.
Keterampilan pemain dalam permainan bola basket dapat juga dikelompokkan menjadi:
1.
Menciptakan skor : passing, control bola, shooting, dan mendukung pembawa bola;
2.
Mencegah skor : mengawal lawan (marking), dan merebut bola;
3.
Memulai permainan: lemparan ke dalam, memperebutkan bola di udara.