Bagi pemula bila ingin meningkatkan
keterampilan teknik lompat jauh gaya menggantung harus dilakukan latihan yang
intensif.
Lompat jauh merupakan salah satu nomor dalam
cabang olahraga atletik. Tujuan lompat jauh ialah melakukan lompatan sejauh
mungkin dengan teknik dan prosedur yang telah ditetapkan. Sementara itu, lompat
jauh gaya menggantung merupakan salah satu gaya dalam nomor lompat.
Pada dasarnya, teknik yang dimiliki setiap
gaya dalam nomor lompat jauh sama saja. Namun, perbedaannya terletak saat sikap
di udara, seperti lompat jauh gaya menggantung.
Beberapa bentuk latihan untuk mengembangkan
keterampilan teknik lompat jauh gaya menggantung sebagai berikut:
a. Latihan
lompat tanpa awalan
Cara melakukan lompat tanpa awalan sebagai
berikut:
1)
Berdiri di atas bangku dengan ketinggian 30
cm. Kemudian, lakukan lompatan ke bawah sambil melentingkan badan.
2)
Berdiri di tepi bak pasir dengan menggunakan
dua kaki, kemudian melompat ke bak pasir sambil menggantungkan badan.
b. Latihan lompat jauh gaya menggantung
dengan awalan
Cara melakukan lompat jauh gaya menggantung
dengan awalan sebagai berikut:
1)
Lari dengan awalan 3 sampai 5 langkah.
Kemudian, tolakkan salah satu kaki pada papan tolak.
2)
Lakukan awalan dari jarak 10 meter, kemudian
lakukan tolakan dengan kuat dan mendaratlah di bak lompat.
Tujuan utama lompat jauh ialah melompat
sejauh-jauhnya dari papan tolak ke bak pasir. Untuk dapat melakukannya, Anda
perlu memerhatikan beberapa hal penting, antara lain sebagai berikut:
a.
Tidak mengubah kecepatan berlari sampai
mencapai papan tolak.
b.
Capailah dorongan yang cepat dan dinamis dari
papan tolak.
c.
Koordinasi ayunan lengan dan gerak kaki harus
harmonis.
d.
Gerakan dilakukan dengan kecepatan dan
kekuatan yang maksimal.
e.
Teknik pendaratan harus dilakukan dengan
tepat.
f.
Kuasai gerakan koordinasi seluruh badan.
Beberapa kesalahan umum yang dilakukan para
pelompat, terutama pelompat pemula sebagai berikut:
a.
Mengubah kecepatan dan pola gerak saat
menjelang papan tolak.
b.
Menolakkan kaki di bagian tumit sehingga
kecepatan dan tolakan tidak memadai.
c.
Sikap badan saat di udara tidak seimbang.
d.
Kaki kurang di angkat saat pendaratan.
e.
Salah satu kaki mendahului saat melakukan
pendaratan.