Tujuan dari loncat tinggi adalah meloncat
melewati mistar setinggi-tingginya dan mendarat pada matras dengan tidak
menjatuhkan mistar.
Untuk dapat meloncat melewati mistar, tentu
diperlukan kekuatan, kelentukan, dan kecepatan yang digabungkan menjadi keterampilan
gerak dalam menolak, melayang di atas mistar, dan melakukan pendaratan dengan
baik.
Dalam loncat tinggi dikenal beberapa teknik
gaya loncatan. Gaya loncatan dalam loncat tinggi di antaranya gaya langsung (straight jump), gaya gunting (scissors), gaya eastern cut off, gaya guling sisi (western roll), gaya putar (straddle),
dan gaya terlentang (flop).
Gaya yang masih sering digunakan dan mampu
bersaing untuk mendapatkan hasil loncatan yang tinggi, yaitu gaya straddle dan
gaya flop.
Berikut ini akan dibahas loncat tinggi gaya
flop yang terdiri atas awalan, tolakan, saat melayang, dan mendarat.
1. Awalan
Awalan terdiri atas 7–9 atau 11 langkah
cepat. Gerakan lari awalan dilakukan melalui garis yang melengkung pada dua
hingga tiga langkah terakhir. Kaki diarahkan sejajar dengan mistar. Lengan
dipersiapkan untuk gerakan kombinasi. Badan sedikit condong ke belakang.
Awalan lari pada gaya flop lebih cepat daripada gaya straddle. Awalan lari dapat dilakukan
dari tiga arah berikut:
a.
Melengkung
b.
Dari posisi awal tegak lurus dengan mistar,
dilanjutkan dengan lari melengkung
c.
Berlari lurus dari sudut menyerupai awalan
lari gaya straddle untuk membuat gerakan membelakangi mistar pada saat tolakan
2. Tolakan
Kaki tolakan diawali dari tumit, dan menekuk
tungkai tolak. Kaki menolak dalam posisi sejajar dengan mistar.
3. Saat
Melayang
Pada saat melayang, posisi badan membelakangi
mistar dan kedua tungkai yang menggantung sedikit ditarik. Kedua lengan di
samping badan dan pinggul diangkat sehingga menghasilkan lengkungan pada badan.
Badan siap diturunkan dan kaki diangkat dan ditarik agar tidak mengenai mistar.
Setelah itu, lutut diluruskan ke atas.
4.
Pendaratan
Mendarat dilakukan dengan punggung, kemudian
dilanjutkan dengan gerak tungkai.